SSIS-011 Aka Asuka SubIndo – Digoda Payudara J-CUP
SSIS-011 Aka Asuka SubIndo – Digoda Payudara J-CUP
Release date: 2021-03-06
Code: SSIS-011 Aka Asuka SubIndo
Title: 常にノーブラ透けおっぱいで無自覚誘惑 【完全着衣】Jカップお姉さん 有栖花あか
Actress: Arisu Hana Aka
Actor: Muscle Sawano, Makoto Nojima, Daisuke Sadamatsu, Samejima
Genre: Beautiful Breasts, Big Breasts, Big Breast Fetish, Individual, Tit Job, Ultra Slim Pixelated, Hd, Exclusive, Big tits, Blu-ray, breasts, Busty fetish, Solowork, Titty fuck
Series: 常にノーブラ透けおっぱいで誘惑する【完全着衣】お姉さん
Maker: S1
Director: キョウセイ
Label: S1 NO.1 STYLE
Asuka tidak bertubuh seperti gadis lain. Sejak usia muda, dadanya berkembang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, berkembang menjadi sepasang gundukan yang menakjubkan dan melawan gravitasi. Pakaian menempel padanya sedemikian rupa sehingga menarik perhatian, kainnya merenggang di bagian puncaknya hingga terancam tumpah. Bahkan kaus tertipis pun tidak dapat sepenuhnya memuat volume yang mengesankan, meninggalkan tampilan kulit krem yang menggoda dan bayangan samar areola kemerahan.
Itu bukanlah sesuatu yang disukai Asuka. Setiap perjalanan bus yang padat, setiap lorong sekolah terasa seperti jalur rintangan. Bisikan-bisikan mengikutinya, panggilan-panggilan sesekali terdengar di udara. Anak laki-laki tersandung kaki mereka sendiri di hadapannya, tatapan mereka terlalu lama. Rasanya seperti pertarungan terus-menerus untuk dilihat selain atribut fisik yang tidak dapat dia kendalikan.
Namun yang terburuk adalah perhatian yang tidak diinginkan. Tatapan pria yang lebih tua membuat kulitnya merinding. Suatu kali, seorang teman sekelasnya, yang tidak menyadari ketidaknyamanannya, berkata, “Wah, Asuka, hari ini tidak ada bra?” membuat pipinya memerah. Arus hasrat tanpa filter yang terus-menerus membuat kehidupan sehari-hari menjadi ladang ranjau.
SSIS-011 Aka Asuka EngSub Suatu hari, ketika sedang terburu-buru mengejar kereta, Asuka tersandung, menyebabkan telepon berharganya berbunyi di tengah kerumunan yang ramai. Saat dia berusaha mengambilnya, sebuah tangan menyambarnya terlebih dahulu. Mendongak, dia bertemu dengan mata ramah seorang wanita muda yang tersenyum meyakinkan. “Hati-hati di sana,” katanya sambil mengembalikan ponselnya. “Barang-barang itu mahal.”
Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Asuka tidak dihakimi. Mungkin, pikirnya, dengan secercah harapan, hidup ini lebih dari sekadar mengarungi dunia sebagai target berjalan. Mungkin, mungkin saja, dia bisa menemukan jalan keluar dari perhatian yang tidak diinginkan itu dan menemukan tempat di mana nilainya tidak diukur dari ukuran dadanya.